Selamat Datang, Terima kasih atas kunjungan Anda…
"Kepercayaan Anda adalah Tanggung Jawab Kami"
Baby Sitter, Perawat Orang Sakit, Perawat Lansia, Nanny, Pembantu Rumah Tangga Laki-Laki dan Perempuan serta Tukang Kebun
Yayasan Penyalur Kerja Rumah Tangga
Baby Sitter, Perawat Orang Sakit, Perawat Lansia, Nanny, Pembantu Rumah Tangga Laki-Laki dan Perempuan serta Tukang Kebun
Khusus Wilayah Jabodetabek dan Sekitarnya
Untuk direnungkan bersama...
Dari tanganku Ku ringankan bebanmu
Dari hatiku Ku jalani pekerjaanku
Tak ku hirau lagi cacian, hinaan dan ancaman darimu
Memasuki keluargamu dengan meninggalkan keluargaku
Demi satu tujuan melanjutkan hidupku dan keluargaku
Jika kau sejenak merenungkan kalimat diatas, masihkah kau menganggap diriku sebagai budak bodoh dengan pendidikan sangat dasar, yang hanya dengan satu ucapan, satu jari darimu, ku harus mampu melaksanakan keinginanmu. Dengan latar belakang pendidikanku yang sangat rendah, apakah kau masih sering memperdayaiku dengan tidak memberikan hak-hak ku? Dengan pola pikir ku yang tertinggal, apakah masih sering kau memanfaatkanku dengan menganiaya diriku? Dan dengan keluguan ku, apakah masih sering kau berbuat asusila terhadap diriku?
Pandanglah aku... pandanglah wajah pribumi yang berusaha bertahan hidup dikepahitan hidupku. Bukankah dengan tangan ku pekerjaan rumahmu terbantu? Bukankah dengan kesabaran hatiku kebutuhanmu masih tertolong padahal cacian, hinaan bahkan tidak jarang kekerasan sering kau lemparkan kepadaku.
Sayangi aku... dengan cara halalku, aku membutuhkan bantuan ekonomi darimu dan begitupula kau membutuhkan tenagaku. Jangan peras tenagaku, kewajibanku akan terus ku jalankan dengan baik apabila hak-hak ku dapat ku terima dengan baik. Walau ada yang berpikir tentang diriku, bahwa bila nasib ku terlalu dibela, aku bisa jadi besar kepala. Aku yakin tidak semua berpikiran seperti itu.
Kembalilah kepada dirimu, apakah hari ini kau masih mengabaikanku atau memperhatikan nasibku.
Pandanglah aku... pandanglah wajah pribumi yang berusaha bertahan hidup dikepahitan hidupku. Bukankah dengan tangan ku pekerjaan rumahmu terbantu? Bukankah dengan kesabaran hatiku kebutuhanmu masih tertolong padahal cacian, hinaan bahkan tidak jarang kekerasan sering kau lemparkan kepadaku.
Sayangi aku... dengan cara halalku, aku membutuhkan bantuan ekonomi darimu dan begitupula kau membutuhkan tenagaku. Jangan peras tenagaku, kewajibanku akan terus ku jalankan dengan baik apabila hak-hak ku dapat ku terima dengan baik. Walau ada yang berpikir tentang diriku, bahwa bila nasib ku terlalu dibela, aku bisa jadi besar kepala. Aku yakin tidak semua berpikiran seperti itu.
Kembalilah kepada dirimu, apakah hari ini kau masih mengabaikanku atau memperhatikan nasibku.